Senin, 16 Mei 2011

Waspada, Hubungan Seks Bisa Picu Kanker Serviks

WARTA WEDDING - Ginekolog dan konsultan seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS mengemukakan bahwa para pria harusnya juga dilibatkan untuk penanganan kanker serviks, mengingat penyebab kanker itu juga bisa ditularkan lewat hubungan seksual.

Selama ini, penyakit ini seolah identik dengan perempuan, padahal dalam penularan juga bisa ditularkan oleh para pria. "Di Indonesia, kanker ini adalah pembunuh nomor satu perempuan, selain kanker payudara. Kondisi ini muncul karena adanya perubahan gaya hidup modern," katanya di Kediri, Jawa Timur.

Perubahan gaya itu, lanjut dia, dengan pola perilaku seks yang tidak sehat dengan cara berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual. Disamping itu, penyakit ini juga muncul akibat seringnya mengabaikan pola makan sehat.

Ia cukup prihatin dengan fenomena seringnya berganti-ganti pasangan. Para perempuan cenderung menjadi korban, karena bisa merusak kesehaan organ intimnya, bahkan menimbulkan kanker rahim.

Beberapa penyakit yang sering menyerang perempuan di antaranya gonore yang ditandai dengan rasa perih saat buang air kecil dan terjadi keputihan, sifilis dengan timbulnya luka pada vulva, herpes genitalis dimana terjadi gelembung di sekitar alat kelamin perempuan hingga timbul warna merah, dan beberapa penyakit lainnya.

Dari beberapa penyakit kelamin itu, lanjut Boyke, ada empat virus yang diduga menjadi penyebab timbulnya kanker serviks, yaitu gardnella vaginalis, klamidia, virus herpes simple tipe 2, dan virus papiloma.

Khusus untuk kanker serviks, kata dia, kasus di Indonesia terus naik. Bahkan, setiap 30 menit sekali ada perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut.

"Tiap 30 menit ada yang meninggal karena kasus itu dan tiap 15 menit sekali ada temuan kasus baru," tuturnya, prihatin.

Untuk deteksi dini penyakit tersebut, dokter yang juga seorang artis ini mengatakan harus dilakukan pemeriksaan dini yaitu sitologi. Pemeriksaan ini dilakukan pada perempuan usia 20 tahun atau lebih yang rutin dilakukan dua tahun berturut-turut, dan bila negatif bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan minimal tiga tahun sekali.

Pemeriksaan lainnya, dengan kolposkopi, biopsi atau dengan pengambilan sedikit jaringan, Kuretase endoserviks, dan pemeriksaan konisasi.

Sementara itu, beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan, di antaranya dengan makan makanan bergizi, menghindari merokok, menghindari stres, olahraga, hingga melakukan vaksinasi.

Untuk keterlibatan para pria, dalam penanganan kanker serviks, Boyke mengatakan bisa dengan mengubah pola hidup, di antaranya tidak berhubungan dengan lawan jenis yang bukan pasangannya yang sah. Sesuai dengan penyebab kanker itu, bisa ditularkan lewat sperma yang sudah mengandung sel kanker.(red/*b8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails